PRRI adalah sebuah pergolakan fundamental yang menghasilkan sebuah kebanggaan, rasa sakit, sekaligus bahkan penghinaan bagi orang Minangkabau.
PRRI jika ditelisik lebih jauh, menjadi salah satu tonggak sosial yang menstimulus kemampuan bawaan masyarakat Minangkabau untuk memandang dan berinteraksi dengan dunia lain diluar Alam Minangkabaunya.
Kisah ini membawa trauma panjang, juga kebanggaan diam diam para generasi muda akan keberanian orang Minangkabau mengkoreksi sesuatu yang salah.
Kisah dalam kisah ini hadir, mestinya dapat membahasakan pergolakan PRRI dalam bentuk yang lebih manusiawi, dengan humanisme orang-orang kecil, heroisme, kenangan dan persaudaraan di masa itu.
Kisah ini harus jauh dari kekakuan pakem penulisan sejarah yang seringkali teronggok di perpustakaan yang berdebu.
Tetapi kisah ini harus dapat menyampaikan pesan PRRI dengan indah dan berseni yang pada akhirnya menginspirasi anak muda Minang Kabau untuk menjadi generasi yang memiliki keberanian untuk memperjuangkan kebenaran.
Kisah inilah yang akan menjadi jembatan sejarah, yang tidak hanya menceritakan kisah heroisme militeristik, tetapi lebih jauh dari itu, buku ini menanamkan kebanggaan ke-minangkabauan, yang kritis, bernilai dan menyumbang kepada kebenaran. (Sumber)